Monday, July 29, 2019

JK Curhat Gaji Wapres Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Keluarga

JK Curhat Gaji Wapres Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Keluarga


JK Curhat Gaji Wapres Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Keluarga - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menceritakan pengalamannya yang tidak sedikit ditolong istri, Mufidah dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Pasalnya, kata JK, penghasilan sebagai wapres tak cukup menopang ekonomi keluarga.

"Saya ini bila dihitung penghasilan sebagai wapres tidak bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan istri yang juga pengusaha. Jadi biaya keluarga lebih tidak tidak banyak didukung penghasilan istri saya sebagai pengusaha," ujar JK saat menyampaikan sambutan rapat kerja nasional Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI), Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/7).

JK Curhat Gaji Wapres Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Keluarga

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978, gaji wakil presiden merupakan empat kali gaji pokok tertinggi pejabat di Indonesia di samping presiden dan wakil presiden. Namun, gaji pokok tersebut belum termasuk sejumlah tunjangan yang di berikan negara guna pejabat setiap bulannya.

Di samping istri, JK menyebutkan kesuksesannya sebagai pengusaha juga tak lepas dari dukungan ibunya, Athirah Kalla. JK menuturkan, tanpa dukungan dua wanita tersebut dirinya tak akan berhasil menjadi pengusaha.

"Secara pribadi saya bisa berdiri di sini karena dua pengusaha wanita muslimah. Ibu saya dan istri saya itu," ujar pria yang sudah dua kali merasakan jabatan wakil presiden tersebut.

JK menyebutkan ibunya berperan urgen ketika keluarganya mengalami tantangan ekonomi akibat krisis dunia. Saat itu ibunya memiliki usaha dengan berjualan barang-barang tertentu.

"Pada waktu ekonomi keluarga krisis, maka yang maju merupakan ekonomi ibu saya. Dialah yang mendukung kami semua," ucap JK.

Oleh karena itu, JK mendorong seluruh pengusaha muslimah agar terus mengembangkan usahanya. Ia menuliskan peradaban semua pengusaha wanita tersebut tak lepas dari perkembangan pendidikan dan teknologi.

"Kalau ibu-ibu zaman dulu butuh enam jam di tempat tinggal guna mengurus tempat tinggal tangga, mencuci, memasak, belanja, urus suami sekarang karena teknologi, selesai. Tidak bisa masak pun dapat pesan. Maka waktu yang tidak tidak banyak itu supaya tidak selesai hanya untuk bergosip maka lebih produktif menjadi pengusaha," ucap JK.

Ia pun menyebut soal minimnya jumlah pengusaha di Indonesia. Menurutnya, pengusaha saat ini masih didominasi nonmuslim hingga berpengaruh pada minimnya pembayaran zakat oleh pengusaha.

"Kelemahan kamu sebagai umat muslim merupakan kekurangan pengusaha. Kita tahu semua pengusaha itu lebih tidak tidak banyak dijalankan kawan-kawan kamu nonmuslim. Jadinya kita kekurangan pengusaha bayar zakat, maka kamu dorong usaha muslimah ini agar lebih maju," tuturnya.

Sebelum menjabat Wapres periode 2014-2019, JK pun pernah menjabat Wapres periode 2004-2009. Di samping itu, sebelumnya JK pun dikenal sebagai politikus Golkar dan pengusaha sukses asal Sulawesi Selatan.

No comments:

Post a Comment