Joko Widodo alias Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia sejak 20 Oktober 2014. Dalam Pemilihan Presiden, Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai Calon Wakil Presiden, berhasil mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Pemerintahan Jokowi terkenal dengan konsep Revolusi Mental-nya.
Di masa pemerintahannya pula Jokowi berusaha mencari dana bantuan pembangunan banyak proyek infrastruktur di tengah melambatnya perekonomian Indonesia. Di masa pemerintahan Jokowi, banyak proyek yang melibatkan Republik Rakyat Cina masuk ke Indonesia.
Sebagai Presiden Jokowi banyak mendapat kritik. Diantaranya dengan masuknya orang-orang dekat Megawati Soekarnoputri ke dalam pemerintahan. Termasuk anak Megawati, Puan Maharani sebagai Menteri PSDM. Hingga Jokowi dianggap sebagai "Petugas Partai", karena Jokowi adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebagian pihak menilai, popularitas Jokowi sebagai pejabat yang sukses telah membantu PDIP memperoleh banyak suara dalam Pemilu legislatif 2014.
Jokowi muda pernah kuliah di Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada hingga lulus tahun 1985. Ketika muda, dia pernah bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh. Dia ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusi di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Jokowi merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan.
Di kampung halamannya, dia mulai berbisnis di bidang perkayuan. Dimulai dengan ikut membantu usaha milik pamannya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati. Tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, nama usaha ini diambil dari nama anak pertamanya. Usahanya sempat berjaya. Sempat juga jatuh karena tertipu pesanan yang tidak dibayar. Pada 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp 30 juta dari Ibunya. Jokowi sukses sebagai pengusaha mebel. Dia bahkan sudah mengunjungi negara-negara yang dianggap bagus dalam tata kota.
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2005, Jokowi yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), terpilih sebagai Walikota Surakarta. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan. Jokowi dianggap sukses merelokasi sebuah Pasar tanpa terjadi kekerasan.
Setelah dianggap sukses jadi walikota Solo, Jokowi maju menjadi Pemilihan Gubernur Jakarta pada 2012. Bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Jokowi berhasil jadi Gubernur Jakarta dan Ahok menjadi Wakil Gubernur Jakarta. Popularitas Jokowi makin meningkat dengan aksi blusukan ke banyak proyek yang tersebar di Jakarta, meski banyak juga yang menganggapnya sebagai "pencitraan". Tahun 2014, Jokowi maju mencalonkan diri sebagai presiden dan berhasil. Selama pemerintahannya, Jokowi memilih tinggal di Istana Negara dan sesekali di Istana Bogor.
Source
No comments:
Post a Comment