Tuesday, April 2, 2019

Pengertian Lambang Pancasila, Isi, dan Arti Butir Paling Lengkap

Pancasila!

Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa

Dua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Tiga, Persatuan Indonesia

Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

Lima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Bagi yang masih berada di bangku sekolah, hal ini sering diucapkan. Tiap upacara bendera, pemimpin upacara akan memimpin untuk melakukan pembacaan Pancasila bersama seluruh peserta upacara.


Memang sebagai sebuah ideologi dasar negara Indonesia, Pancasila wajib untuk dipahami oleh semua warga negara Indonesia. Sebab ini merupakan dasar negara sekaligus pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air.



Asal Mula Kata Pancasila


Kalau melihat dari asal katanya, nama Pancasila diambil dari bahasa Sansekerta. Panca artinya adalah lima, sedang sila artinya adalah asas atau prinsip. Dengan demikian berarti secara harafiah, Pancasila itu bisa diartikan “lima dasar”. Bahasa Sansekerta sendiri adalah bahasa Indo-Eropa yang tertua dan memiliki riwayat yang panjang. Bahasa ini asalnya dari India.


Nah kembali ke pokok bahasan mengenai Pancasila ya gaes! Kita coba kupas apa sih sebenarnya pengertian Pancasila itu


Pancasila itu bisa dikupas dari banyak sisi. Tapi arti simpelnya tetaplah lima dasar yang menjadi pedoman dan dasar negara. Pancasila ini merupakan dasar filosofis berdirinya negara Indonesia.



Pun para tokoh bangsa ikut andil dalam menyumbangkan pemikirannya mengeai arti Pancasila ini. Berikut ini beberapa definisi atau pengertian Pancasila tersebut.


  • Pancasila menurut Bung Karno adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

  • Pancasila menurut Muhammad Yamin (yang menurut Bung Karno disebut sebagai pencetus istilah Pancasila) adalah sendi, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan begitu Pancasila adalah lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

Lambang Pancasila Serta Maknanya


Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Lambang ini berupa burung Garuda yang di depannya terdapat perisai yang berisi gambar atau logo yang melambangkan kelima sila dalam Pancasila. pada burung garuda ini juga menggenggam tulisan “Bhinneka Tunggal Ika”.


Pada simbol yang terdapat pada perisau itu terdapat gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan kapas. Tiap simbol ini memiliki artinya masing-masing. Berikut ini penjelasannya.


  1. Gambar bintang merupakan lambang dari sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa. Simbol bintang ini maksudnya adalah sebagai penerang bagi umat manusia. Sehingga dalam berperilaku setiap harinya warga negara Indonesia diharapkan dapat berperilaku yang baik sesuai aturan dan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa.

  2. Gambar rantai merupakan simbol dari sila kedua yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai ini terbuat dari mata rantai segi empat yang saling mengait dan membentuk lingkaran. Makna dari simbol rantai yang berbentuk bundar itu melambangkan perempuan, sementara mata rantai yang bentuknya segi empat melambangkan laki-laki.

    Ini sebagai simbol bahwa baik laki-laki maupun perempuan itu saling membutuhkan. Ketika keduanya bersatu maka itu akan menghasilkan hubungan yang kuat yang berguna bagi kemajuan bangsa nantinya. Mata rantai yang saling mengait itu juga menjadi simbol kuatnya hubungan antar warga negara untuk mau saling tolong-menolong sehingga dapat menjadi dasar bagi tumbuhnya negara Indonesia yang hebat.

  3. Gambar pohon beringin menjadi simbol sila ketiga Persatuan Indonesia. Indonesia diibaratkan seperti “pohon” yang menjadi tempat bernaung seluruh rakyat Indonesia. Di bawah naungan pohon ini setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk memajukan bangsanya.

  4. Gambar kepala banteng menjadi simbol sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Banteng dikenal sebagai makhluk yang senang berkumpul dengan banteng lainnya. Ini sebagai simbol dalam menyelesaikan sebuah persoalan untuk selalu mengutamakan musyawarah.

  5. Gambar padi dan kapas melambangkan sila kelima Keadlian Sosial bagi Sleuruh Rakyat Indonesia. Padi merupakan simbol dari pangan, sedang kapas merupakan simbol dari sandang. keduanya merupakan kebutuhan dasar manusia. Dengan terwujudnya keadilan yang sosial, diharapkan kesejahrteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dapat merata.

Dalam lambang Garuda Pancasila itu, burung Garuda mencengkeram pita yang bertulisakan “Bhinneka Tunggal Ika”. Arti tulisan tersebut adalah “berbeda-beda tapi tetap satu jua”. Semboyan ini diambi kita Sutasoma yang diikarang oleh Mpu Tantular, seorang pejangga asal Majapahit yang hidup sekitar abad ke-14. Arti Bhinneka Tunggal Ika itu sebagai semboyan untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, bahasa, bahasa, dan budaya.


Siapa yang Membuat Lambang Garuda?


Lambang Garuda Pancasila itu pertama kali dirancang oleh Sultan Hamid II atau yang memiliki nama lengkap Syarif Abdul Hamid Alkadrie. Tokoh yang satu ini merupakan Sultan Pontianak yang ke-6. Sultan ini memiliki darah Arab-Indonesia.


Sejarah munculnya Lambang Garuda Pancasila itu berawal ketika Sultan Hamid ini menjadi Menteri Negara Zonder Portofolio. Saat itu ia ditugaskan untuk membuat gambar lambang negara. Kemudian pada 10 januaroi 1950 dibentuklah Panitia Lencana negara yang dikoordinatorinya. Dalam panitia tersebut, bertindak sebagai panitia teknis adalah Muhammad Yamin dan sebagai anggotanya adalah Ki Hajar Dewantoro, M. A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan R.M. Ngabehi Poerbatjaraka.


Tugas panitia ini adalah menyeleksi rancangan lambang negara. Saat itu ada dua rancangan yang diajukan yaitu lambang negara karya Sultan Hamid II dan karya M yamin. Pada akhirnya, karya dari Sultan Hamid II ini yang terpilih dan kemudian disempurnakan.


Penyempurnaan yang dilakukan waktu itu, dari karya Sultan hamid II itu di antaranya adalah mengubah genggaman burung Garuda yang awalnya menggenggam pita merah putih digantikan dengan pita putih dengan tulisan “Bhinneka Tunggal Ika”.


Revisi lambang Garuda itu tak berhenti di sana. Gambar Burung Garuda itu asaat itu masih terdapat tangan dan bahu manusia yang memegang perisai. Hal itu kemudian diubah. perubahan lainnya juga terjadi pada Garuda yang belum berjambul dan posisi cakar yang berada di belakang pita. Kemudian peruabahan kembali dilakukan hingga akhirnya menjadi lambang Garuda Pancasila seperti yang kita lihat sekarang ini.


Lambang garuda Pancasila ini pertamakali dikenalkan ke puublik pada 15 februari 1950. Lalu penyempurnaan akhirnya terjadi sekitar sebulan kemudian.


Butir-Butir Pancasila Terbaru berdasar Tap MPR no. I/MPR/2003


Dari lima sila yang terdapat pada pancasila, tiap sila itu dijabarkan lagi ke dalam butir-butir yang menjadi panduan praktis untuk pengamalan Pancasila sehari-hari. Semula, butir-butir Pancasila itu berjumlah 36 butir sesuai dengan Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa. Kemudian sejak tahun 2003, lewat Ketetapan MPR no. I/MPR/2003, butir-butir Pancasila itu menjadi 45 butir.


Berikut ini daftar lengkap butir-butir Pancasila itu.


Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa


  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

  2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Terdapat tujuh butir untuk penjelasan sila pertama Pancasila ini. Jika dibandingkan dengan sebelumnya dimana hanya terdapat empat butir, berarti untuk butir pancasila untuk sila pertama yang terbaru ini terdapat penambahan tiga butir. Dengan begitu butir yang lebih lengkap ini diharapkan bisa menjadi pedoman dalam mengamalkan sila pertama Pancasila ini.


Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab


  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Jika sebelumnya hanya terdapat 8 butir, tapi untuk saat ini penjabaran sila kedua Pancasila menjadi 10 butir. Secara umum, isi butir-butir Pancasila terbaru itu tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Namun lebih komprehensif sehingga diharapkan bisa menjadi panduan bagi warga Indonesia dalam berperilaku sesuai sila Kemanusiaan yang adil dan beradab itu.


Sila ketiga: Persatuan Indonesia


  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

  3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Kalau pada butir -butir Pancasila sebelumnya, di sila ketiga ini hanya terdapat lima butir, sekarang penjabarannya menjadi tujuh butir. Butir tambahan yang penting dalam sila ini terutama pada butir ke-5 dan ke-6.


Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaran / perwakilan


  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

  6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

  7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

  10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sebelumnya terdapat tujuh butir untuk penjebaran sila ke-4 Pancasila ini. Kemudian berdasar Tap MPR tersebut untuk sila ini sekarang menjadi 10 butir. Isi dari butir-butir sila keempat diharapkan bisa mengaktualisasikan perkembangan terkini sehingga dapat menjadi pedoman warga dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


  1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

  4. Menghormati hak orang lain.

  5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

  6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

  7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

  8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

  9. Suka bekerja keras.

  10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

  11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Jika sebelumnya terdapat 12 butir untuk penejlasan sila kelima, maka setelah peruabahan butir sila kelima itu berjumlah 11. Pada butir sila kelima ini menitikberatkan pada upaya dan sikap untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan mengedepankan perilaku baik kita sebagai orang Indonesia.


Fungsi Pancasila secara Lengkap


Mungkin setelah kita belajar apa itu Pancasila, sempat terlintas pertanyaan,“trus apa fungsi Pancasila itu? Okelah sebagai dasar negara Indonesia, tapi apakah hanya itu?”


Untuk mengetahui lebih lengkap apa saja fungsi Pancasila itu berikut ini penjelasannya.


1. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia

Negara manapun pasti punya dasar negara. Demikian juga negara kita. Dasar atau pondasi itu yang akan menjadi pijakan untuk pembangunan berikutnya. Dengan memiliki dasar negara, maka kita pun menjadi jelas mau mengarahkan kemana gerak negara ini.


Sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi sumber dari segala sumber hukum. Dengan begitu, peraturan hukum apapun yang dibuat tak boleh bertentangan dengan Pancasila.


2. Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup

Manfaat lain dari pancasila adalah sebagai pedoman dan petunjuka kehidupan bangsa. Sila-sila dari pancasila ini bersumber dari nilai dan budaya bangsa Indonesia. Dengan memiliki pedoman hidup seperti ini, diharapkan nilai-nilai asli bangsa Indonesia akan tetap terjaga dan tidak tercerbaut dari akarnya.


Nilai-nilai luhur yang terdapat pada Pancasila ini diharapka bisa menjadi pedoman dalam menjalani hidup sehari-hari. Baik untuk hubunagn dengan lingkungan sekitar, bermasyarkat, maupun dengan Tuhan Yang Maha Esa.


3. Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila sebagai ruh atau jiwa bangsa ini adalah sebagai ciri khas. Kita tahu bangsa Indonesai itu memiliki ciri-ciri yang adi-luhung seperti suka membantu orang lain, ramah, senang bergotong-royong. Nilai-nilai baik diharapkan bisa menjadi jiwa seluruh elemen dalam bergerak membangun bangsa.


4. Pancasila adalah kepribadian bangsa

Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman diharapkan seluruh warga negara Indonesia tidak akan luncur rasa ke-Indonesiaaannya. Orang indonesaia akan tetap dengan karakternya yang baik, saling menghormati, mengutamakan musyawarah. Memiliki kepribadian yang genuine ini sangat penting gar kita tidak mudah terombang-ambing dalam globalisasi saat ini.


5. Pancasila merupakan ideologi Indonesia

Sebagai sebuah ideologi, Pancasila menjadi konsep, dasr sekaligus cita-cita akan Indonesia yang ideal. Dengan mengejawantahkan prinsip-prinsip pada Pancasila itu, Indonesia yang sejahtera dan berkpribadian diharapkan dapat terwujud.


6. Fungsi Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum

Semua peraturan maupun hukum yang dibuat haruslah bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Dengan demikian, semua penyelnggara memiliki pandangan yang sama mengenai acuan sumber pembuatan aturan tersebut.


7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa

Seperti dijelaskan dalam pembukaan UUD 1945, tujuan bangsa Indonesia adalah untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, baik secara materiil maupun spiritil berdaar Pancasila. Itulah gambaran masyakarat Indonesia ideal yang terus kita kejar dan coba wujudkan.


8. Pancasila adalah falsafah hidup bangsa

Pancasila memiliki nilai dan norma yang khas Indonesia. Itulah yang dijadikan sebagai falfah dalam melangsungkan penyelenggaraan negara maupun dalam kehidupan berbangsa.


Itulah beberapa fungsi Pancasila baik kita untuk warga negara maupun untuk para penyelenggara pemerintahan. Pancasila memang memilki banyak fungsi yang pada intinya untuk menyatukan visi dan arah kita sebagai sebuah bangsa demi menuju cita-cita yang kita idam-idamkan bersama.


Pengertian Demokrasi Pancasila


Sebagai sebuah falsafah bangsa, Pancasila juga dijadikan sebagai pedoman dalam berdemokrasi. Secara singkat, pengertian Demokrasi Pancasila itu adalah paham demokrasi yang sumbernya berasal dari falfah dan kepribadian bangsa Indonesia.


Bila diuraikan dengan lebih mendetail, demokrasi pancasila itu memiliki sejumlah ciri, seperti:


  • Terdapat pemilu yang dilakukan dengan asas luber dan jurdil

  • Pemerintah diselenggarakan sesuai konstitusi

  • Terdapat penghormatan terhadap Hak Asai manusia (HAM)

  • Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan

  • Mengutamakan kepentingan umum dibanding golongan

Adapun fungsi Demokrasi Pancasila itu adalah:


  • Untuk menjamin seluruh rakyat Indonesia dapat ikut serta dalam pemilu

  • Untuk menjamin tetap tegak dan berdirinnya negara Republik Indonesia

  • untuk tetap tegaknya sistem konstitusional demi keberlangsungan NKRI

  • untuk menjamin tegaknya hukum yang bersumber dari Pancasila

  • untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bertanggung jawab

Sejarah Lahirnya Pancasila


Usai mengenal pengertian dan isi Pancasila, coba sejkarnag kita melongok ke belakang sejenak buat mengenai bagaimana riwayat Pancasila ini lahir. Kalau untuk hari lahir Pancasila sendiri diperingati tiap tanggal 1 Juni. Tahu kira-kira kenapa tanggal itu yang dijadikan sebagai hari lahir Pancasila?


Sebab pada 1 Juni 1945 itu pertama kali kata “Pancasila” diucapkan. ketika itu founding father kita, Bung Karno menyebutkan kata Pancasila saat berpidato di sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).


Seperti berikut ini pidato Bung Karno ketika itu:


“Dasar negara, yakni dasar untuk di atasnya didirikan Indonesia Merdeka, haruslah kokoh kuat sehingga tak mudah digoyahkan.


Bahwa dasar negara itu hendaknya jiwa, pikiran-pikiran yang sedalam-dalamnya, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi.


Dasar negara Indonesia hendaknya mencerminkan kepribadian Indonesia dengan sifat-sifat yang mutlak keindonesiaannya dan sekalian itu dapat pula mempersatukan seluruh bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, aliran, dan golongan penduduk,”


Dasar negara yang saya usulkan. Lima bilangannya. Inilah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar.


Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya menamakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa (Muhammad Yamin) namanya Pancasila. Sila artinya asas atau dasar dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia kekal dan abadi.”


Atas dasar itulah kemudian Hari Kelahiran Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Pidato Bung Karno itu kemudian dibukukan oleh Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) Dr. Radjiman Wedyodiningrat dan diberi judul “Lahirnya Pancasila”. Buku tersebut terbit pertama kali pada tahun 1947.


Dalam buku yang berisi pidato Bung karno itu, Dr. Radjiman Wedyodiningrat memberikan pengantar berikut, seperti dikutip dari Wikipedia.


”Bila kita pelajari dan selidiki sungguh-sungguh “Lahirnya Pancasila” ini, akan ternyata bahwa ini adalah suatu Demokratisch Beginsel, suatu Beginsel yang menjadi dasar Negara kita, yang menjadi Rechtsideologie Negara kita; suatu Beginsel yang telah meresap dan berurat-berakar dalam jiwa Bung Karno, dan yang telah keluar dari jiwanya secara spontan, meskipun sidang ada dibawah penilikan yang keras dari Pemerintah Balatentara Jepang. Memang jiwa yang berhasrat merdeka, tak mungkin dikekang-kekang! Selama Fascisme Jepang berkuasa dinegeri kita, Demokratisch Idee tersebut tak pernah dilepaskan oleh Bung Karno, selalu dipegangnya teguh-teguh dan senantiasa dicarikannya jalan untuk mewujudkannya. Mudah-mudahan ”Lahirnya Pancasila” ini dapat dijadikan pedoman oleh nusa dan bangsa kita seluruhnya dalam usaha memperjuangkan dan menyempurnakan Kemerdekaan Negara.”


Dalam perkembangan selanjutnya, saat Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, kemudian sehari sesudahnya yakni pada 18 Agustus 1945 disahkan Undang-Undang Dasar 1945 dimana dalam Pembukaan UUD 1945 itu didalamnya termaktub isi mengenai lima prinsip Pancasila ini. Berikut ini isi Pancasila yang tertuang dalam alenia ke-4 Pembukaan UUD 1945:


“Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”


Ditetapkannya Pancasila sebagai dasar negara ini karena dirasa tepat dan dapat diterima oleh semua pihak. Selain memang sesuai dengan filosofi, karakter bangsa, dan latar belakang Indonessia yang memiliki keragaman begitu luar biasa.


Demikianlah informasi mengenai Pancasila ini. Mungkin kalau kamu sedang diberi tugas di sekolah untuk membuat makalah bisa gunakan ini sebagai referensi.





Source

No comments:

Post a Comment