Merdeka.com - Adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menyesalkan pernyataan Jokowi terhadap Prabowo Subianto di debat perdana capres cawapres soal maju di Pilgub DKI pada 2012 lalu tanpa biaya. Hashim blak-blakan membeberkan saat itu Jokowi memang tak mengeluarkan sepeser pun karena dibiayai oleh dirinya.
"Pak Jokowi tidak keluarkan uang karena uangnya dari saya. Uangnya dari saya itu kenyataan itu. Saya kira ya maaf ya tidak benar itu," kata Hashim di media center Prabowo-Sandi, Senin (21/1) malam.
"Maka saya heran waktu di debat kok enggak pakai uang, maaf ya ini tidak logis. Di Indonesia untuk setiap pencalonan harus ada uang, untuk bayar saksi itu berapa, minimal Rp 100 ribu atau Rp 300 ribu," sambungnya.
Hashim menampik bila menggelontorkan dana untuk Jokowi sebanyak Rp 600 miliar pada Pilgub DKI 2012. Dia hanya mengaku mengeluarkan uang yang sangat besar. Hashim mengaku memiliki bukti tersebut. Dia berani membuktikan bila pertanyaan diprotes oleh Jokowi.
Jokowi-Maruf saat Debat Pertama 2019 Liputan6.com/ Faizal Fanani
"Beberapa kali Pak Jokowi datang ke kantor saya cukup sering dan minta bantuan waktu itu yah karena Pak Prabowo yang usung Jokowi juga Ahok. Kan dari kami walau pun pak Jokowi dari PDIP tapi Pak Prabowo yaang usulkan Jokowi ke Mega," ungkap Hashim.
"Pada awalnya Bu Mega enggak mau ke Jokowi tapi Prabowo desak dan akhirnya bu Mega setuju. Mengenai dana pak Jokowi beberapa kali datang ke saya dan saya ada catatan itu ada data itu kami bantu untuk Pak Jokowi," sambungnya.
Politikus Partai Gerindra itu mengaku tak meminta proyek atau bisnis apapun ke Jokowi sebagai timbal balik. Hashim hanya minta Jokowi menuntaskan jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta selama satu periode. Baginya, Jokowi mendapatkan tiket gratis dari Gerindra dan dia berharap ada pemerintahan bersih di Jakarta.
"Lima tahun kerja satu masa jabatan untuk Jakarta dan saya tidak minta proyek tidak minta apa-apa. Kemudian ketika dia sudah jadi gubernur saya minta saya jadi pengawas Ragunan di situ karena saya sangat cinta dengan satwa liar dan binatang. Tapi kalau bisnis dan proyek saya enggak pernah minta dan beliau tidak pernah janji," tuturnya.
Prabowo-Sandi di Debat Capres 2019 Liputan6.com/Faizal Fanani
Hashim bercerita, saat itu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menghendaki Fauzi Wibowo alias Foke menjadi cagub DKI lantaran Jokowi tak mempunyai uang. Perdebatan pun sempat alot. Namun, Ketum Gerindra Prabowo Subianto membujuk Megawati supaya Jokowi yang maju dengan harapan figur yang bersih, jujur dan baik guna membenahi Jakarta.
"Waktu itu agak alot, beberapa kali pak Prabowo ketemu ibu Mega, pernah di Lenteng Agung, beberapa kali dan dihadiri beberapa kali petinggi PDIP, awalnya mereka tidak mau terima," ungkapnya.
Hashim sangat menyesal dengan pernyataan Jokowi. Padahal, dia juga mengocek kantong untuk biayai baju kampanye kotak kotak dan baliho Jokowi.
"Kaos baliho, baju kotak-kotak kami yang biayai," tandas Hashim.
Kubu Jokowi Bantah
Menanggapi ucapan Hashim, kubu Jokowi membantah. Jubir TKN Jokowi -Ma"ruf Ace Hasan Syadzily menyebut biaya Pilgud DKI ditanggung bersama antara Gerindra-PDIP dan partai pendukung.
"Saya juga mendengar bahwa proses pembiayaan pemenangan Pilkada waktu itu dilakukan dengan tanggung renteng dan gotong royong," kata Ace dalam keterangannya.
Ace menilai klaim Hashim dan Gerindra atas jasa mereka pada Jokowi berlebihan berlebihan. Dia mengungkap saat Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu, bahkan ada yang sebenarnya siap menanggung seluruh biaya kampanye. Namun ditolak Megawati.
Bu Mega, sebagai Ketum PDIP menolak karena tak ingin ada yang nantinya bikin klaim tunggal atas kemenangan Pak Jokowi, jelas Ace.
Dia menilai tak ada kata-kata Jokowi yang salah saat debat dan mengatakan tidak mengeluarkan uang satu sen pun. Menurutnya memang Jokowi menjual ide dan gagasan baru sehingga layak dipilih dan didukung Parpol. [dan]
Source
No comments:
Post a Comment