Wednesday, May 22, 2019

Dalam Keuangan Rumah Tangga, Kamu Kartini yang Mana? (1)

Jakarta

- Hari Kartini 21 April baru saja berlalu bulan lalu. Hari dimana dijadikan penanda kebangkitan peran serta perempuan dalam berbagai sektor kehidupan.

Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Hindia Belanda, 21 April 1879 - meninggal di Rembang, Hindia Belanda, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya 11 April 2019, manusia pertama kali melihat foto lubang hitam atau black hole, yang selama ini hanya dikenal melalui teori Einstein. Siapa yang berjasa dibalik foto pertama kali tersebut? Ia, Katie Bowman.

Katie Bowman menggabungkan foto dari teleskop di seluruh dunia, dan melalui program ciptaannya, kepingan-kepingan puzzle foto dari teleskop-teleskop tersebut tersusun sehingga menjadi foto utuh black hole. Informasi saja, jarak bumi dengan blak hole adalah 54 juta tahun cahaya, artinya, foto yang terekam kamera yang kemudian kita lihat tersebut adalah kondisi black hole 54 juta tahun yang lalu. Yes, kita melihat masa lalu, entah seperti apa kondisi black hole saat ini.

Katie Bowman bisa disebut sebagai kartini dalam bidang astronomi. Nah, dalam keuangan rumah tangga, kita Kartini yang mana?

1. Perempuan Kepala Keluarga (Pekka)

Berdasarkan Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974, dalam kehidupan sosial politik dan kemasyarakatan di Indonesia, kepala keluarga adalah suami atau laki-laki. Faktanya, yang

menjadi kepala keluarga tidak hanya suami atau laki-laki, tetapi juga perempuan. Pada Desember 2018, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise, mengatakan, sudah ada sebanyak 15 juta perempuan menyandang status kepala keluarga di Indonesia, termasuk janda cerai.

Perempuan kepala keluarga ini dapat terjadi tidak hanya pada single parent atau perempuan bercerai, baik cerai hidup atau karena suami berpulang,. Namun juga terjadi pada perempuan menikah, karena disfungsi suami sehingga mengalami kekerasan ekonomi, suami sakit atau suami poligami.

Perempuan kepala keluarga, beralih dari tulang rusuk menjadi tulang punggung, memenuhi kebutuhan keuangan rumah tangga, juga tugas-tugas yang jamaknya dilakukan oleh lelaki. Perempuan kepala keluarga selain menjalankan tugas sebagai seorang istri yang mengurusi suami dan juga mengurusi anak serta mengurusi rumah, tapi mereka juga bekerja sehari-hari dan penghasilannya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Hal ini banyak terjadi saat ini dikarenakan banyak hal. Pertama bisa jadi karena suami yang tadinya bekerja kemudian terkena PHK atau pemutusan hubungan kerja dari perusahaannya sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan nafkah keluarga. Ketika suami di PHK diusia yang sudah lanjut maka akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan baru.

Atau bisa juga perempuan itu memang dari awal pernikahan mempunyai penghasilan yang jauh lebih besar daripada calon suami/suami. Sehingga mayoritas kebutuhan rumah tangga ditunjang dari penghasilan pihak perempuan.

Atau bisa juga dari awal memang suami kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang layak karena keterbatasan pendidikan, atau cacat anggota tubuh dan lainnya. Apapun itu, anda yang menjadi Perempuan kepala keluarga, saya hormat. Anda, salah satu Kartini !

Perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga ini mempunyai teknik mengelola keuangan yang berbeda dibandingkan apabila suami yang menjadi tulang punggung rumah tangga.

Hal ini bisa dipelajari dengan mengikuti workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning selain itu ada workshop Intermediate Financial Planning dan Advance Financial Planning. Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket).

Hanya di bulan Ramadhan saja (1x setahun) juga akan dibuka workshop Perencanaan Keuangan Syariah, info bisa dibuka disini http://bit.ly/RIFA19 . Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini .

Selain itu masih ada lagi tentang kartini yang bisa kamu jadikan contoh, yaitu.

2. Full Time House Mom, House Wife, dan

3. Perempuan Berkarya

Apakah itu? Ikuti terus di artikel berikutnya (dna/dna)

Source

No comments:

Post a Comment